Selama ini biaya pendidikan kedokteran dikenal sangat mahal. Namun mulai penerimaan mahasiswa 2016 ini, Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat sejumlah terobosan. Salah satunya menggratiskan biaya pendidikan kedokteran.
"Yang mau sekolah di kedokteran Unpad harus tahu bahwa mereka bebas biaya pendidikan atau gratis," kata Rektor Unpad, Tri Hanggono Achmad, di Kampus Unpad, Bandung, Senin (25/1).
Tri menambahkan, tentu ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi calon mahasiswa. Persyaratan utamanya, calon mahasiswa harus bersedia menandatangani kontrak penempatan setelah lulus jadi dokter.
Mahasiswa yang lulus menjadi dokter tersebut harus bersedia mengabdikan ilmu kedokterannya di daerah, terutama di daerah yang kekurangan tenaga dokter. Selama ini, kata dia, banyak daerah yang mengalami kekurangan dokter.
Dengan kebijakan tersebut diharapkan terjadi pemerataan distribusi dokter. Penempatan sendiri diatur pihak universitas. Kebijakan tersebut, tambah dia, sebenarnya memiliki sejumlah keuntungan.
"Mahasiswa tidak usah repot-repot memikirkan UKT, biaya kos karena mahasiswa kedokteran ada dormitorinya. Lalu ada kepastian lulusan ditempatkan di mana. Hanya mohon diingat, saat lulus akan ditempatkan di daerah yang membutuhkan," terang Tri.
Prioritas penempatan dilakukan untuk daerah-daerah di Jawa Barat, meski tidak menutup kemungkinan ada dokter yang ditempatkan di luar Jawa Barat.
Tri menjelaskan, kebijakan tersebut diambil untuk meningkatkan jiwa pengabdian terhadap para dokter. Kebijakan juga sejalan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional yang memerlukan dukungan fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas-puskesmas di daerah.
"Di Jabar sendiri masih cukup banyak puskesmas di daerah yang belum sepenuhnya memiliki dokter. Jumlah dokter di daerah belum memadai. Jadi ini kaitannya dengan distribusi tenaga kesehatan," ujarnya.
Alasan lain, kata dia, pendidikan dokter selama ini dinilai sangat mahal. Di Unpad saja Rp 80 juta per tahun. Hal itu membuat masyarakat yang memiliki potensi secara akademis, namun terbentur secara pembiayaan tidak bisa mencapainya.
Mengenai pembiayaan, kata dia, bersumber dari Unpad dan kerja sama dengan pemerintah daerah. Unpad juga tidak menutup diri pada sumbangan dari orangtua mahasiswa.
Kebijakan pendidikan dokter gratis terkait dengan program 'Unpad Nyaah Ka Jabar' yang sudah dijalankan Unpad sejak 2012. Lewat program ini, Unpad menyiapkan dua kursi untuk masing-masing kabupaten atau kota di Jabar.
Nah untuk tahun ini, Program Unpad Nyaah Ka Jabar makin diperluas. Kuota Fakultas Kedokteran Unpad sendiri sebesar 250 orang. Jalur penerimaan atau seleksi melalui dua jalur yang ada, yakni 50 persen dari SNMPTN dan 50 persen SBMPTN.
Sumber : http://bandung.merdeka.com