Indikator UN : Menentukan Perbedaan Penyajian Berita
Indikator Soal : Disajikan dua kutipan berita, siswa dapat menentukan perbedaan penyajian teks berita tersebut.
Soal 1:
Bacalah kutipan teks berita berikut !
Teks Berita I | Teks Berita II |
Hingga Minggu (17/7) tiga dari empat korban longsor di tambang batu kapur Gunung Tugulasi, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobongan, belum berhasil dievakuasi. Proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun sejak (16/7) petang berjalan lamban karena terkendala medan dan alat berat. | Longsor di area penambangan Gunung Tugulasi terjadi pada Sabtu (16/7) pukul 15.30 WIB. Tiga orang selamat, dua luka berat, dan empat pekerja lainnya tertimbun longsor. Sejak Sabtu – Minggu sore sejumlah pejabat terus mengupayakan eskavator tetapi tidak kunjung mendapatkan alat berat tersebut. |
Perbedaan penyajian teks kedua kutipan teks berita tersebut adalah ….
Teks Berita I | Teks Berita I | |
A | diawali dengan unsur berita apa | diawali dengan unsur berita mengapa |
B | diawali dengan unsur berita kapan | diawali dengan unsur berita apa |
C | diakhiri dengan unsur berita bagaimana | diakhiri dengan unsur berita kapan |
D | diakhiri dengan unsur berita apa | diakhiri dengan unsur berita siapa |
Kunci : B
Pembahasan :
Unsur-unsur berita biasanya berpola 5 W + 1 H: what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Ada juga dalam bahasa Indonesia dikenal singkatan ASDAMBA (A=apa, S=siapa, D=di mana, A=apabila/kapan, M=mengapa, dan Ba=bagaimana). Selain itu, terdapat istilah ADIKSIMBA (A=apa, Di=di mana, K=kapan, Si=siapa, M=mengapa, Ba=bagaimana). Bukan berarti bahwa penulisan berita harus mengikuti urutan unsur-unsur tersebut. Dalam penyajiannya, seorang penulis berita dapat memvariasikannya. Bahkan kadang-kadang unsur-unsur tersebut tidak lengkap dalam sebuah berita.
Teks berita I: Waktu (kapan) Hingga Minggu (17/7)
Teks berita II: Apa yang terjadi? Longsor
Soal :
Bacalah kutipan teks berita berikut!
Teks Berita I | Teks Berita II |
Banjir menjadi ancaman daerah- daerah di sekitar Jakarta. Akibat banjir besar pertengahan Januari lalu, terdata sebanyak 1.580 keluarga di Tangerang menjadi korban. Kerugian infrastruktur terutama rumah mencapai Rp23,8 miliar. Belum lagi kerusakan jalan dan drainase. | Jumat (1/2) terjadi banjir paling parah di RT 06 RW 07, Kelurahan Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur. Ketinggian luapan air mencapai 150 s.d. 200 cm. Badan Penanggulangan Bencana Daerah meminta semua aparat tanggap terhadap bencana banjir tersebut. |
Perbedaan penyajian kedua kutipan teks berita tersebut adalah ....
Teks Berita I | Teks Berita II | |
A | diawali dengan unsur berita apa | diawali dengan unsur berita kapan |
B | diawali dengan unsur berita siapa | diawali dengan unsur berita apa |
C | diakhiri dengan unsur berita apa | diakhiri dengan unsur berita kapan |
D | diakhiri dengan unsur berita bagaimana | diakhiri dengan unsur berita kapan |
Kunci : A
Pembahasan :
Unsur-unsur berita biasanya berpola 5 W + 1 H: what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Ada juga dalam bahasa Indonesia dikenal singkatan ASDAMBA (A=apa, S=siapa, D=di mana, A=apabila/kapan, M=mengapa, dan Ba=bagaimana). Selain itu, terdapat istilah ADIKSIMBA (A=apa, Di=di mana, K=kapan, Si=siapa, M=mengapa, Ba = bagaimana). Bukan berarti bahwa penulisan berita harus mengikuti urutan unsur-unsur tersebut. Dalam penyajiannya, seorang penulis berita dapat memvariasikannya. Bahkan kadang-kadang unsur-unsur tersebut tidak lengkap dalam sebuah berita.
Teks berita I: Apa yang terjadi? Banjir menjadi ancaman daerah-daerah di sekitar Jakarta.
Teks berita II: Kapan peristiwa itu terjadi? Jumat (1/2).