Belajar Arduino Part 1: Pengenalan Arduino




Kali ini kita akan membahas Arduino, sekilas tentang Arduino itu sendiri adalah suatu produk yang berlabel Arduino yang sebenarnya adalah board Microcontroler yang dikemas praktis sehingga semakin mudah menggunakannya dan didukung oleh software yang gratis dan tersedianya bahasa pemograman yang mudah bagi siapa saja yang ingin menggelutinya, salah satu produknya adalah Arduino Uno board Microcontroer 8 bits yang menggunakan IC Atmega 328 buatan ATMEL dan board Arduino Uno tersebut akan kita gunakan untuk percobaan pembahasan Arduino setelah ini.

Nah bagi pemula maka akan bertanya-tanya apa itu Microcontroler???
Jika kita bicara tentang Microcontroler, maka tidak terlepas dengan pengertian atau definisi tentang Komputer itu sendiri, mengapa? Ada kesamaan-kesamaan antara Microcontroler dengan komputer (atau Microcomputer atau Microprosesor yang biasa disebut dengan Prosesor), antara lain:

  • Sama-sama memiliki unit pengolah data atau yang lebih dikenal dengan CPU (Central Processing Unit);
  • CPU tersebut sama-sama menjalankan program dari suatau lokasi atau tempat, bisanya dari ROM (read only memori) atau RAM (Random Access Memory);
  • Sama-sama memiliki RAM yang digunakan untuk menyimpan data-data sementara atau yang lebih dikenal dengan variable-variable;
  • Sama-sama memiliki beberapa keluaran dan masukan (I/O) yang digunakan untuk melakukan komunikasi timbal-balik dengan dunia luar;
Microcontroler adalah versi mini dan untuk aplikasi khusus dari Microprosesorr atau Komputer!

Latas apa yang membedakan antara Microcontroler dengan komputer atau Microprosesor? Begitu mungkin pertanyaan yang ada dibenak kita, saat kita membaca beberapa daftar kesamaan yang sudah saya tuliskan tersebut. Sama sekali berbeda, itu jawaban yang saya berikan kepada anda:

Berikut saya berikan kembai daftar kesamaan yang pernah ditulis sebelumnya dengan menekankan pada perbedaan antara Microcontroler dan Komputer/Microprosesor

  • CPU pada Microkomputer berada eksternal dalam suatu system, sampai saat ini kecepatan operasionalnya sudah mencapai tingkat lebih dari 2 GHz, sedangkan CPU pada Microcontroler berada internal dalam sebuah chip kecepatan bekerja masih cukup rendah, dalam orde MHz (missal, 24 MHz, 40 MHz, dan lain sebagainya). Kecepatan yang relative rendah ini sudah mencukupi untuk aplikasi-aplikasi berbasis Microcontroler.
  • Jika CPU pada Microcontroler menjalankan program dalam ROM atau yang lebih dikenal dengan BIOS pada saat awal dihidupkan, kemudian mengambil atau menjalankan program yang tersimpan dalam hard disk. Sedangkan Microcontroler ejak awal menjalankan program yang tersimpan dalam ROM internal-nya (bisa berupa Mask ROM atau Flas PEROM). Sifat memori program non volatile, artinya tetap akan tersimpan walau tidak diberi catu daya
  • RAM pada mikrokontroer bisa mencapai ukuran MByte dan bisa di-upgrade ke ukuran yang lebih besar dan berlokasi di luar chip CPU-nya, yang bersangkutan dan ukurannya sangat minim, misalnya128 byte, 256 byte dan seterusnya dan ukuran yang relative kecil inipun dirasa cukup untuk aplikasi-aplikasi Microcontroler
  • Keluaran dan masukan pada Microcomputer jauh lebih komplek dibandingkan dengan Microcontroler, yang jauh lebih senderhana, selain itu, pada Microcontroler tingkat akses keluaran dan masukan bisa dalam satuan per bit


Jika diamati lebih lanjut, bisa saya katakan bahwa Microcomputer atau Microprosesor merupakan komputer serbaguna atau general purpose computer, bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam aplikasi (atau perangkat lunak) bisa secara bersamaan. Sedangkan microcontroler adalah special purpose computer atau komputer untuk tujuan khusus, hanya satu macam saja.

Ciri khas Microcontroler lainya, antara lain:

  • “Tertanam” (atau Embedded) dalam beberapa piranti (umumnya merupakan produk konsumen) atau yang dikenal dengan istlah Embedded System atau Embedded Controller,
  • Terdedikasi untuk satu macam aplikasi saja (lihat contoh-contoh yang akan saya terangkan pada bagian berikutnya);
  • Hanya membutuhkan daya yang rendah (low power) sekitar 50mWatt (anda bandingkan dengan komputer yang bisa mencapai 50 Watt lebih);
  • Memiliki beberapa keluaran dan masukan yang terdedikasi, untuk tujuan atau fungsi-fungsi khusus;
  • Kecil dan relative lebih murah ( IC seri ATmega dipasaran serendah-rendahnya bisa mencapai Rp. 15.000,00 sedangkan Basic Stamp bisa mencapai Rp. 500.000,00);
  • Seringkali tahan banting, terutama untuk aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan mesin atau otomotif atau militer.

Contoh IC Microcontroler

Contoh dari Microprosesor atau yang biasa dikenal
dengan Prosesor yang biasa berada di Motherboard CPU Komputer



Pengertian Arduino

Arduino adalah pengendali micro singel-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemograman sendiri. Arduino juga merupakan platform hardware terbuka yang ditunjukan kepada siapa saja yang ingin membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan software yang fleksibel dan mudah digunakan. Microcontroler diprogram menggunakan bahasa pemograman Arduino yang memiliki kemiripan syntax dengan bahasa pemograman C. Karena sifatnya yang terbuka maka siapa saja dapat mengunduh skema hardware arduino dan membangunnya. Arduino menngunakan keluarga Microcontroler ATMega yang dirilis oleh Atmel sebagai basis, namun ada individu/perusahaan yang membuat clone Arduino dengan menggunakan Microcontroler lain dan tetap kompatibel dengan Arduin pada level hardware. Untuk fleksibilitas, program dimasukkan melalui bootloader meskipun ada opsi untuk membypass bootloader dan menggunakan downloader untuk memprogram Microcontroler secara langsung melalui port ISP

Sejarah Singkat Arduino

Semua berawal dari sebuah thesis yang dibuat oleh Hernando Barragam, di Institute Ivrea, Italia pada tahun 2005, dikembangkan oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles dan diberi nama Arduin of Ivrea. Lalu diganti nama menjadi Arduino yang dalam bahasa Italia berarti teman yang berani.
Tujuan awal dibuat Arduino adalah untuk membuat perangkat mudah dan murah, dari perangkat yang ada saat itu. dan perangkat tersebut ditunjukan untuk para siswa yang akan membuat perangkat desain dan interaksi. Visi awalnya aja udah mulia kan.
Saat ini tim pengembangnya adalah Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom Igoe, Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicholas Zambetti. Mereka mengupayakan 4 hal dalam Arduino ini, yaitu:
  1. Harga terjangkau
  2. Dapat dijalankan diberbagai sistem operasi, Windows, Linux, Max, dan sebagainya.
  3. Senderhana, dengan bahasa pemograman yang mudah bisa dipelajari orang awam, bukan orang teknik saja.
  4. Open Source, Hardware maupun software
Sifat Arduino yang Open Source, membuat Arduino berkembang sangat cepat. Dan banyak lahir perangkat-perangkat sejenis Arduino. seperti DFRDuino atau Freeduino, dan kalo yang lokal ada namanya CipaDuino yang dibuat oleh SKIR70, Unyilduino yang dibuat oleh Robot unyil, Panjerino yang dibuat oleh Duwiarsana, ada lagi AViShaDuino yang salah satu pembuatnya adalah Admin Kelas robot.

Sampai saat ini pihak resmi, sudah membuat berbagaia jenis-jenis Arduino. Mulai dari yang paling mudah dicari dan paling banyak digunakan, yaitu Arduino Uno. Hingga Arduino yang sudah menggunakan ARM Cortex, berbentuk Mini PC. Dan sudah ada ratusan ribu Arduino yang digunakan di dunia pada tahun 2011. Dan untuk hari ini, yang bisa kamu hitung sendiri ya. dan Arduino juga sedah banyak dipakai oleh perusahaan besar. Contohnya Google menggunakan Arduino untuk Accessory Development Kit, NASA memakai Arduno untuk prototypin, ada lagi Large Hadron Colider memakai Arduino dalam beberapa hal unuk pengumpulan data. Dan banyak yang bertanya juga Arduino ini menggunakan bahasa pemograman apa?? Arduino sebenarnya menggunakan bahasa C, yang sadah disenderhanakan. Sehinggaorang awam pun bisa menjadi seniman digital, bisa mempelajari Arduino dengan mudahnya...

Jenis - Jenis Produk Arduino

Dan seperti Microcontroller yang banyak jenisnya, Arduino lahir dan berkembang, kemudian muncul dengan berbagai jenis. Diantaranya adalah:
a. Arduino Uno
Jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali referensi yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3), menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To type B. Sama seperti yang digunakan pada USB printer.

b. Arduino Due
Berbeda dengan saudaranya, Arduino Due tidak menggunakan ATMEGA, melainkan dengan chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin digital dan 12 pin input analog. Untuk pemogramannya menggunakan Micro USB, yang biasa terdapat pada beberapa handphone.
c. Arduino Mega Mirip dengan Arduino Uno, sama-sama menggunakan USB type A to B untuk pemogramannya. Tetapi Arduino Mega, menggunakan Chip yang lebih tinggi ATMEGA2560. Dan tentu saja untuk Pin I/O Digital dan pin input Analognya lebih banyak dari Uno.


d. Arduino Leonardo. Bisa dibilang Leonardo adalah saudara kembar dari Uno. Dari mulai jumlah pin I/O digital dan pin input Analognya sama. Hanya pada Leonardo menggunakan Micro USB untuk pemogramannya.
e. Arduino Fio Bentuknya lebih unik, terutama untuk socketnya. Walau jumlah pin I/O digital dan input analognya sama dengan uno dan leonardo, tapi Fio memiliki Socket XBee. XBee membuat Fio dapat dipakai untuk keperluan projek yang berhubungan dengan wireless.
f. Arduino Lilypad Bentuknya yang melingkar membuat Lilypad dapat dipakai untuk membuat projek unik. Seperti membuat amor iron man misalkan. Hanya versi lamanya menggunakan ATMEGA168, tapi masih cukup untuk membuat satu projek keren. Dengan 14 pin I/O digital, dan 6 pin input analognya.
g. Arduino Nano Sepertinya namanya, Nano yang berukulan kecil dan sangat sederhana ini, menyimpan banyak fasilitas. Sudah dilengkapi dengan FTDI untuk pemograman lewat Micro USB. 14 Pin I/O Digital, dan 8 Pin input Analog (lebih banyak dari Uno). Dan ada yang menggunakan ATMEGA168, atau ATMEGA328.
h. Arduino Mini Fasilitasnya sama dengan yang dimiliki Nano. Hanya tidak dilengkapi dengan Micro USB untuk pemograman. Dan ukurannya hanya 30 mm x 18 mm saja.
i. Arduino Micro Ukurannya lebih panjang dari Nano dan Mini. Karena memang fasilitasnya lebih banyak yaitu; memiliki 20 pin I/O digital dan 12 pin input analog.
j. Arduino Ethernet Ini arduino yang sudah dilengkapi dengan fasilitas ethernet. Membuat Arduino kamu dapat berhubungan melalui jaringan LAN pada komputer. Untuk fasilitas pada Pin I/O Digital dan Input Analognya sama dengan Uno.
k. Arduino Esplora Rekomendasi bagi kamu yang mau membuat gadget sepeti Smartphone, karena sudah dilengkapi dengan Joystick, button, dan sebagainya. Kamu hanya perlu tambahkan LCD, untuk lebih mempercantik Esplora.
l. Arduino Robot Ini adalah paket komplit dari Arduino yang sudah berbentuk robot. Sudah dilengkapi dengan LCD, Speaker, Roda, Sensor Infrared, dan semua yang kamu butuhkan untuk robot sudah ada pada Arduino ini.