5 UCAPAN YANG HARUS DIHINDARI DALAM MENDIDIK ANAK

5 UCAPAN YANG HARUS DIHINDARI DALAM MENDIDIK ANAK 


Apa yang sering diucapkan oleh orangtua sangatlah penting bagi anak, karena hal itu nantinya bisa membentuk kehidupan dan masa depan anak. Sayangnya hal ini tidak banyak diketahui oleh orangtua. Seringkali orangtua merasa cemas dan frustasi karena ada banyak hal yang dikhawatirkan terhadap anaknya, seperti nilai akademis, pergaulan, lingkungan sosial, dan tuntutan hidup. Sehingga kecemasan dalam diri orangtua ini berdampak pada pola komunikasi terhadap anaknya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa bahasa mempunyai pengaruh yang besar ketika kita berkomunikasi dengan orang lain. Dan cara berkomunikasi yang baik dapat memberikan dampak positif pada hubungan orangtua dan anak untuk jangka waktu yang panjang. Begitu pula dengan ucapan negatif, juga akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Maka dari itu gunakanlah selalu bahasa yang baik ketika mendidik anak. Berikut ini ada beberapa ucapan yang sebaiknya anda hindari ketika mendidik anda.
1. Begitu saja tidak bisa!Ini adalah bentuk ucapan yang mewakili rasa frustasi orangtua terhadap anaknya. Seringkali ucapan seperti inilah yang menbuat mental anak jatuh, sehingga sulit untuk membuatnya memiliki prestasi tinggi. Apa yang dirasakan anak pada saat orangtuanya berucap seperti ini? Anak akan merasa tidak mampu dan tidak berdaya. Lalu apa yang sebaiknya dilakukan. Hentikan semuanya, termasuk proses belajar. Silahkan ambil waktu dan beristirahatlah sejenak, tenangkan emosi anda, biarkan anak melepas ketegangan. Sambil anda beristirahat sejenak, pikirkan dengan kreatif pendekatan baru yang dapat membantu anak anda belajar. Kemudian masuklah kembali ke ruang belajar dengan kondisi yang lebih rileks dan tenang, bangkitkan semangat dan rasa percaya diri anak dengan penuh kasih sayang.
2. Kamu ditinggal saja ya!Ucapan ini lazim dan banyak digunakan orangtua untuk mengancam anaknya, apakah ini baik? Tergantung kondisinya, ketika berada di rumah bisa jadi merupakan hal yang baik, karena anda sedang mengajarkan tepat waktu dan disiplin. Tetapi ketika berada di pertokoan umumnya hal seperti ini tidak akan terjadi, dan anak akan belajar bahwa orangtua mereka hanya memberikan ancaman kosong. Karena itu sebaiknya jangan pernah mengatakan kepada anak bahwa anda akan meninggalkan mereka. Solusi mudahnya adalah buatlah rencana perjalanan sebelum anda berangkat dari rumah.
3. Jangan manja, kamu kan sudah besar!Ada beda antara anak yang merasa tidak mampu dengan anak yang manja. Sebaiknya anda tahu betul anak anda sedang malas, manja, atau memang tidak mampu dan membutuhkan bantuan anda. Sangat bisa dipahami, bahwa kemandirian dibutuhkan agar anak bisa tumbuh dengan baik, tetapi untuk mengajarkan kemandirian kepada anak sebaiknya orangtua perlu mengamati terlebih dahulu, apakah anak sudah mampu atau belum mampu. Ucapan seperti ini bisa membuat anak tidak datang kepada orangtuanya ketika ada masalah, dan anak akan mencari orang lain untuk mendapatkan bantuan. Hal ini akan membuat anak enggan untuk berkomunikasi lebih lanjut. Sekarang ini banyak anak yang merasa bahwa orangtua bukanlah solusi bagi mereka, semoga ini bukan anda. Karena akan sangat berbahaya jika anak mencari solusi dari luar yang belum tentu baik.
4. Minta maaf sana!Ada banyak ucapan serupa yang tujuannya ingin mengajarkan sopan santun, tata krama, dan etika dalam hidup. Perbuatan baik akan diterima baik jika diberikan dengan contoh, bukan arahan semata. Coba bayangkan, lebih mudah mana bagi anak untuk berubah menjadi lebih baik, dengan hanya menerima perintah atau melihat contoh? Ketika anda memaksa anak untuk meminta maaf, anda tidak mengajarkan mereka kemampuan sosial. Maka dari itu, akan lebih baik jika anda memberikan contoh untuk memperkuat perilaku tersebut. Dan yang paling penting, katakanlah dengan lembut bukan ancaman.
5. Kamu bicara apa sih!Anak kecil, terutama dengan tipe kepribadian sanguin, akan sangat senang bercerita tentang banyak hal yang terjadi dalam kehidupannya. Mungkin bagi orangtua, banyak cerita dari mereka sebenarnya adalah cerita biasa saja, dan cenderung tidak penting. Seringkali karena kesibukan dan rutinitas, banyak orangtua yang tidak peduli dalam sikapnya. Ucapan seperti ini adalah salah satu ungkapan ketidak pedulian orangtua. Bagaimana jika hal seperti ini masih berlangsung dan sering terjadi? Apa yang akan terjadi pada diri anak? Anak akan tumbuh sambil membawa pesan bagi dirinya, bahwa dia bukan orang penting. Tidak ada rasa percaya diri yang baik dalam dirinya, mereka akan merasa terabaikan dan tertolak. Dan ketika dewasa, mereka akan mencari perhatian dengan cara yang salah, membual, dan cenderung menyenangkan orang lain agar diterima.
Sebenarnya tidak ada orangtua yang sempurna, karena itu apabila anda mengucapkan hal-hal ini secara tidak sengaja, segeralah minta maaf pada mereka. Semoga dengan ini anda mendapat gambaran yang lebih besar, tentang ucapan-ucapan yang kurang mempedulikan anak.
Semoga bermanfaat.